Di kawasan Jalan Pos Pengumben, Kebon Jeruk, suasana telah berubah drastis dalam beberapa waktu terakhir. Proyek pembangunan saluran air yang dilakukan oleh pemerintah setempat membawa dampak yang signifikan bagi warga sekitar, menciptakan suasana yang tidak nyaman dan penuh tantangan.
Penyebab utama pergeseran suasana itu adalah pengerjaan saluran drainase yang kini sedang berlangsung. Masyarakat setempat, seperti Syafrizal, harus berjuang menghadapi keadaan ini setiap harinya, dengan debu dan kebisingan menjadi bagian dari rutinitas mereka.
Di tengah proses pembangunan tersebut, kemacetan juga menjadi isu utama. Dengan hanya satu jalur jalan yang tersisa, perjalanan sehari-hari warga semakin menjadi sulit, terutama saat jam-jam sibuk.
Pembangunan Drainase dan Dampaknya pada Masyarakat
Proyek drainase yang sedang dikerjakan membentang sepanjang 150 meter, mulai dari pertigaan Jalan Pos Pengumben Dalam hingga depan SDN Kelapa Dua 06. Pekerjaan ini menyebabkan sebagian besar badan jalan tertutup oleh alat berat dan tumpukan tanah, sehingga hanya satu jalur yang dapat digunakan oleh kendaraan.
Akibat dari pengerjaan ini, volume kendaraan yang melintas mengalami peningkatan yang signifikan. Terlebih pada sore hari, ketika kendaraan berdesakan dan suara klakson meraung, menghadirkan suasana yang cukup menegangkan.
Bagi para pengendara, kondisi tersebut menuntut kesabaran ekstra. Giliran menunggu yang panjang menjadi hal biasa, sementara debu dan polusi udara mengisi ruang di sekitar mereka.
Kondisi yang Dihadapi Para Pedagang dan Warga Sekitar
Bagi pedagang kaki lima, kondisi ini membawa tantangan tersendiri. Seorang penjual minuman mengungkapkan keluhannya bahwa anak-anak yang berlalu lalang untuk bersekolah kini sulit menyeberang jalan. Selain itu, cipratan lumpur juga menjadi perhatian serius.
Para pedagang terpaksa beradaptasi dengan situasi yang tidak menguntungkan ini. Meski aliran pelanggan berkurang, mereka tetap berusaha untuk menjalankan usaha mereka di tengah proyek yang berlangsung.
Dengan adanya proyek ini, banyak warga berharap akan ada perbaikan yang signifikan setelah penyelesaian. Namun, proses yang berlangsung cukup lama membuat mereka merasa cemas dan tidak nyaman dalam keseharian mereka.
Kesabaran Warga di Tengah Proyek Pembangunan
Kesabaran warga kota Jakarta kini sedang diuji oleh situasi yang ada. Waktu tempuh yang semakin lama saat berkendara menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang yang melintas di Jalan Pos Pengumben.
Syafrizal, yang setiap hari berjaga di depan ruko, merasakan dampak nyata dari kemacetan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pagi hari tidak terlalu ramai, namun saat sore, antrean kendaraan bisa mengular panjang.
Tidak hanya tentang kemacetan, suasana debu yang menempel di segala hal juga membuat kehidupan sehari-hari terasa lebih berat. Warga di sekitar berharap bisa segera menikmati hasil dari proyek ini meskipun pekerjaan tersebut menyakitkan di sepanjang perjalanannya.