Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menanggapi berbagai kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, dia menegaskan bahwa meskipun banyak yang mencemooh, program ini telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dan dianggap penting bagi masyarakat.
Menurut Prabowo, kritik yang diarahkan kepada program ini seringkali tidak berdasarkan fakta. Dia menjelaskan bahwa pencapaian program MBG diukur berdasarkan kajian ilmiah yang kuat, yang menunjukkan bahwa program ini berhasil mencapai hampir semua target yang ditetapkan.
Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini berhasil menjangkau 36,7 juta penerima manfaat. Dengan total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan, keberhasilan program ini diakui oleh Prabowo sebagai angka yang sangat baik dalam konteks pelayanan publik.
Program MBG dan Reaksi Publik Terhadapnya
Sepanjang masa operasionalnya, program MBG tidak lepas dari kritik. Banyak skeptis yang berpendapat bahwa program ini merugikan dan tidak berguna. Namun, Prabowo menekankan pentingnya mengambil langkah berdasarkan bukti dan data yang jelas.
Dia menyatakan bahwa selama ini, keberhasilan program ini bisa diukur melalui statistik yang menunjukkan tingkat keracunan yang sangat rendah, yakni hanya 0,0007 persen dari total porsi yang dibagikan. Meskipun ada laporan tentang beberapa kasus keracunan, Prabowo beranggapan hal ini adalah bagian dari proses yang reliabel dalam menjalankan program besar.
Prabowo menyebutkan, kritik yang menyudutkan program MBG bukanlah hal baru. Namun, ia menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan mencari solusi dari setiap masalah yang muncul selama program ini berlangsung.
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Program MBG
Salah satu pencapaian penting dari program MBG adalah pembukaan lapangan pekerjaan baru. Menurut Prabowo, dengan berdirinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), program ini telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja.
Setiap SPPG memerlukan setidaknya 50 pekerja, dan dengan total 30.000 SPPG, angka tenaga kerja yang dihasilkan dapat meningkat hingga 1,5 juta. Ini menunjukkan bagaimana program ini tidak hanya fokus pada gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Selain itu, setiap SPPG juga melibatkan pemasok bahan makanan yang masing-masing mempekerjakan antara 5 hingga 10 orang, yang menciptakan efek pengganda terhadap ekonomi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa selain memenuhi kebutuhan gizi, program MBG juga mendukung lapangan pekerjaan secara langsung.
Apa yang Dikatakan Rockefeller Institute?
Dalam rangka mengevaluasi dampak program MBG, Prabowo mengungkapkan hasil kajian dari Rockefeller Institute. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa program ini telah menarik perhatian dunia internasional.
Institusi tersebut melaporkan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan dalam program MBG dapat menghasilkan dampak ekonomi yang sangat besar, berkisar antara 5 hingga 37 dolar. Angka ini menunjukkan potensi luar biasa dari investasi yang dilakukan dalam program ini.
Prabowo menilai, angka tersebut menggambarkan bahwa investasi dalam gizi masyarakat adalah langkah strategis yang tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Oleh karena itu, katanya, penting untuk melanjutkan dan mengembangkan program ini lebih jauh.
Komitmen Berkelanjutan untuk Perbaikan Program
Meskipun program MBG mendapatkan kritikan, Prabowo meyakinkan publik bahwa pemerintahannya tetap berkomitmen untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. Ia mengakui bahwa terdapat tantangan, tetapi tetap optimis bahwa setiap tantangan dapat diatasi dengan kerja keras dan dedikasi.
Dia berencana untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini. Harapannya, semua penerima manfaat dapat diakses dengan aman dan sehat melalui program yang direncanakan dengan matang ini.
Prabowo juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat sisi negatif tetapi juga memberikan masukan konstruktif. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program MBG ke depannya.