Pelatih Timnas Putri Malaysia, Joel Cornelli, menyampaikan protes terkait pembagian grup yang dianggapnya tidak adil pada cabang sepak bola putri di SEA Games 2025. Dia mengungkapkan kekecewaannya setelah mengetahui bahwa timnya tergabung dalam grup yang sangat menantang, yang ia sebut sebagai ‘grup neraka’.
Penarikan undian untuk cabang olahraga ini berlangsung di Bangkok, di mana pembagian grup telah ditentukan. Malaysia berada di Grup B bersama Vietnam, Myanmar, dan Filipina, sementara Indonesia menduduki Grup A dengan Thailand, Kamboja, dan Singapura.
Menurut Cornelli, perbedaan peringkat dunia di antara tim-tim yang berada di Grup B cukup mencolok. Vietnam, Myanmar, dan Filipina masing-masing menempati posisi 37, 39, dan 56 dalam ranking FIFA, menjadikan grup ini sangat kompetitif dan menimbulkan tantangan besar bagi Malaysia.
Pembagian Grup yang Tidak Seimbang untuk SEA Games 2025
Ketidakpuasan Cornelli terkait pembagian grup sangat jelas. Dia mencatat bahwa grup lain terlihat lebih seimbang, di mana Thailand sebagai tim papan atas didampingi oleh Kamboja, Indonesia, dan Singapura yang memiliki peringkat jauh di bawah mereka. Hal ini menjadi alasan utama Cornelli merasa grupnya sangat berat.
“Di grup lain, hanya Thailand yang memiliki peringkat tinggi, sementara tim lain seperti Kamboja, Indonesia, dan Singapura berada di posisi yang jauh lebih rendah,” ujarnya. Ia percaya bahwa ini merupakan pembagian grup yang tidak adil dan meminta perhatian lebih dari penyelenggara.
Meski menghadapi tantangan berat di grup ini, Cornelli tetap optimis dan percaya bahwa timnya bisa bersaing. Dia menyatakan bahwa fokus utama mereka adalah meningkatkan aspek teknis dan mental pemain menjelang kompetisi yang sangat penting ini.
Persiapan Timnas Putri Malaysia Menjelang SEA Games 2025
Untuk mempersiapkan diri, timnas Malaysia merencanakan dua pertandingan persahabatan melawan Hong Kong. Pertandingan ini dianggap krusial untuk mengasah keterampilan dan memperkuat mental para pemain. Cornelli meyakini bahwa pengalaman ini akan bermanfaat bagi tim saat menghadapi lawan-lawan berat di SEA Games.
“Kami sangat serius dalam persiapan ini dan pemain pun menunjukkan motivasi yang tinggi,” tambah Cornelli. Dia berharap bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan performa tim dan memperoleh hasil yang memuaskan di SEA Games mendatang.
Dua tim terbaik dari each grup akan maju ke semifinal, memberikan sedikit harapan bagi Malaysia, walaupun perjalanan mereka tidaklah mudah. Mengingat komposisi grup ini, setiap poin yang diraih akan sangat berharga.
Sejarah dan Dominasi Sepak Bola Wanita di SEA Games
Vietnam merupakan negara yang paling mendominasi di ajang sepak bola wanita SEA Games, dengan catatan delapan medali emas yang berhasil diraih sepanjang sejarah penyelenggaraan. Sementara itu, Thailand menempati posisi kedua dengan koleksi lima emas.
Dengan posisi ini, Vietnam jelas menjadi salah satu favorit dalam setiap edisi. Keberhasilan mereka dalam meraih medali emas membuat tim lain semakin berambisi untuk mengejar ketertinggalan dalam hal prestasi.
Timnas Putri Indonesia, yang tidak ikut ambil bagian di edisi sebelumnya, kini mulai menunjukkan perbaikan setelah bekerja keras selama dua tahun terakhir. Hal ini memberikan sinyal positif bahwa mereka siap membuat kejutan di edisi mendatang.
Stadion dan Venue Pertandingan pada SEA Games 2025
Semua pertandingan sepak bola putri dalam SEA Games 2025 dijadwalkan berlangsung di Stadion Chonburi dan Kampus Chonburi. Venue ini dipilih untuk memberikan dukungan maksimal terhadap penyelenggaraan kompetisi dan atlet yang bertanding.
Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan pertandingan dapat berlangsung dengan lancar dan nyaman bagi semua peserta. Panitia penyelenggara berkomitmen untuk menciptakan suasana yang mendukung baik bagi pemain maupun suporter.
Jadi, kita akan melihat bagaimana persaingan berlangsung di dua tempat tersebut dan apakah Malaysia dapat memenuhi harapan pelatihnya untuk bersaing di level tertinggi.