Dokter spesialis urologi, Dimas S Wibisono, berusaha menjernihkan beberapa mitos yang sering mengelilingi prosedur vasektomi. Dimas menegaskan bahwa vasektomi dan kebiri adalah dua hal yang sangat berbeda dalam konteks kesehatan pria.
Ia menjelaskan, “Vasektomi tidak sama dengan kebiri. Kebiri melibatkan pengangkatan testis secara fisik, dan ini juga mengakibatkan kehilangan kemampuan ereksi.” Penyuluhan ini penting agar masyarakat tidak salah paham tentang tindakan medis tersebut.
Vasektomi sendiri adalah prosedur yang hanya memotong saluran yang membawa sperma tanpa memengaruhi ereksi atau keseimbangan hormonal. Ini berarti pria masih dapat berhubungan seksual dengan kualitas yang seharusnya tetap terjaga, bahkan bisa saja meningkat, menurut Dimas.
Seringkali, ada anggapan bahwa vasektomi dapat menurunkan kenikmatan seksual. Namun, Dimas menekankan bahwa hal ini tidak benar dan masyarakat seharusnya lebih terbuka tentang manfaat dari prosedur ini.
Pentingnya Memahami Prosedur Vasektomi dan Keuntungannya Bagi Pria
Vasektomi adalah prosedur yang cukup sederhana namun memiliki dampak positif bagi pria yang tidak ingin memiliki anak lebih banyak. Proses ini melibatkan pemotongan dan pengikatan saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis.
Dengan tidak adanya sperma yang mencapai ejakulasi, risiko kehamilan dapat dihilangkan. Hal ini sangat bermanfaat bagi pasangan yang sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang mereka miliki.
Keuntungan lain dari vasektomi adalah efektivitasnya yang tinggi. Statistik menunjukkan bahwa vasektomi memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen dalam mencegah kehamilan.
Prosedur ini juga tidak mempengaruhi hasrat seksual karena hormon tetap berfungsi normal di dalam tubuh. Ini adalah informasi yang penting dan harus diketahui oleh semua pria yang mempertimbangkan untuk melakukan vasektomi.
Proses dan Perawatan Setelah Vasektomi yang Perlu Diketahui
Setelah menjalani vasektomi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pria. Dimas menjelaskan bahwa setelah satu minggu pemulihan, pria boleh kembali berhubungan seksual, tetapi harus tetap menggunakan kondom.
Penggunaan kondom disarankan sampai 20 kali ejakulasi setelah prosedur dilakukan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa semua sperma telah dikeluarkan dari saluran reproduksi.
Disarankan juga untuk memeriksa sperma setelah tiga bulan untuk memastikan bahwa vasektomi berhasil. Langkah pengecekan ini penting untuk memberikan ketenangan pikiran bagi pasangan.
Pemulihan pasca-vasektomi biasanya berjalan lancar, tetapi pria tetap harus memperhatikan tanda-tanda peringatan seperti nyeri berlebihan atau pembengkakan yang tidak biasa.
Menjawab Pertanyaan Umum dan Mitos Seputar Vasektomi
Jika mendengar banyak mitos seputar vasektomi, penting bagi pria untuk mendapatkan informasi yang akurat. Misalnya, ada yang percaya bahwa vasektomi akan menurunkan kadar testosteron, yang tidak benar.
Prosedur ini tidak mengecilkan testis maupun memengaruhi tingkat hormon. Pria yang menjalani vasektomi dapat terus menikmati kehidupan seksual yang aktif dan memuaskan.
Selain itu, ada anggapan bahwa vasektomi adalah prosedur yang berisiko tinggi, padahal tingkat komplikasi sangat rendah. Sebagian besar pasien merasa bahwa proses ini bukanlah hal yang menakutkan.
Penting bagi pria untuk berbicara dengan dokter mereka tentang kekhawatiran dan pertanyaan yang mereka miliki sebelum memutuskan untuk menjalani vasektomi.