Pikun dan Banyak Penyakit di Usia Lanjut: Mitos atau Fakta?

Pikun dan Banyak Penyakit di Usia Lanjut: Mitos atau Fakta?

Pikun dan Banyak Penyakit – Seringkali, usia tua diidentikkan dengan berbagai masalah kesehatan. Namun, apakah benar bahwa penyakit dan pikun adalah hal yang normal dan tak terhindarkan bagi lansia? Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Eka Hospital Bekasi, Kuntjoro Harimurti, memberikan pandangannya mengenai hal ini.

Menurut Kuntjoro, meskipun benar bahwa risiko penyakit meningkat seiring bertambahnya usia, anggapan bahwa penyakit adalah hal yang normal dan tidak bisa dihindari bagi lansia adalah sebuah mitos. “Memang, risiko penyakit meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, banyak penyakit yang bisa dicegah dan dikelola dengan baik,” ujar Kuntjoro dalam keterangan pers yang dikutip pada Senin (26/8/2024).

Ia menekankan bahwa penuaan yang sehat bukan hanya soal menghindari penyakit, tetapi lebih tentang menjaga kualitas hidup yang baik. Dengan perawatan yang tepat, banyak lansia dapat menikmati kehidupan yang sehat dan aktif meskipun berada di usia senja.

Mitos yang menyebut bahwa penyakit adalah bagian tak terpisahkan dari penuaan seringkali membuat banyak orang menerima kondisi kesehatan yang buruk sebagai sesuatu yang wajar. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, banyak kondisi kesehatan yang umum pada lansia bisa dikelola atau bahkan dicegah.

Mitos dan Fakta tentang Kesehatan Lansia: Apa yang Harus Kita Ketahui?

Mitos 1: Lansia Tidak Perlu Olahraga

Salah satu mitos yang sering terdengar adalah bahwa lansia tidak perlu berolahraga. Faktanya, olahraga sangat penting bagi lansia untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Kuntjoro Harimurti, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Eka Hospital Bekasi, menjelaskan bahwa olahraga membantu lansia mempertahankan kekuatan otot, tulang, keseimbangan, serta kesehatan jantung dan otak.

“Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko jatuh. Berolahraga dan beraktivitas fisik secara teratur juga baik untuk kesehatan mental,” jelas Kuntjoro. Oleh karena itu, lansia dianjurkan untuk tetap aktif secara fisik dengan melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi mereka.

Mitos 2: Lansia Harus Terus Beristirahat

Mitos lainnya adalah bahwa lansia harus banyak beristirahat dan menghindari aktivitas fisik. Kuntjoro mengakui bahwa istirahat memang penting, namun terlalu banyak berbaring justru bisa memperburuk kondisi kesehatan. Aktivitas ringan, seperti berjalan-jalan atau melakukan kegiatan sehari-hari, serta berinteraksi sosial, sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental lansia.

Mitos 3: Semua Lansia Pasti Pikun

Anggapan bahwa semua lansia pasti akan mengalami pikun adalah mitos yang tidak sepenuhnya benar. Meskipun risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia, tidak semua lansia mengalami penurunan daya ingat atau kemampuan kognitif. Banyak lansia yang tetap memiliki daya ingat yang baik dan kemampuan berpikir yang tajam, terutama jika mereka menjaga gaya hidup sehat dan tetap aktif secara mental.

Dengan memahami perbedaan antara mitos dan fakta, kita dapat lebih baik dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan lansia, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia

Sama seperti pada usia muda, kesehatan lansia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu lansia menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kesehatan lansia:

1. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah salah satu faktor paling signifikan yang mempengaruhi kesehatan lansia. Kuntjoro Harimurti, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Eka Hospital Bekasi, menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat di segala usia, terutama saat memasuki masa lansia.

“Dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik, seorang lansia dapat menikmati umur panjang serta badan yang sehat,” kata Kuntjoro. Pola hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan memperpanjang umur dengan kualitas hidup yang lebih baik.

2. Genetik

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kesehatan lansia. Tidak dapat dimungkiri bahwa genetik dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit tertentu. Misalnya, jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau tekanan darah tinggi, mereka mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi yang sama.

Namun, Kuntjoro menambahkan bahwa meskipun faktor genetik bisa mempengaruhi, risiko ini seringkali dapat dikendalikan melalui penerapan gaya hidup sehat. Dengan pola makan yang tepat, aktivitas fisik yang cukup, dan manajemen stres yang baik, risiko yang disebabkan oleh genetik dapat diminimalkan.

Dengan memahami dan mengelola faktor-faktor ini, lansia dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mereka dan menikmati masa tua dengan lebih sehat dan bahagia.

 

Informasi berita game lainnya terupdate.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *